Kapolres
Taput AKBP IKG Wijatmika beserta jajarannya didampingi Kadis PU dan
Kadis Perhubungan turun ke lokasi kerusakan Jalinsum, meninjau lokasi
mereka melakukan pertemuan dengan para supir angkot.
Tarutung-ORBIT: Akibat kerusakan Jalinsum menghubungkan Tapanuli
Utara – Tapanuli Selatan sepanjang 4,6 Km tak kunjung diperbaiki,
sebanyak 150 orang supir angkutan kota (angkot) trayek 01 tujuan
Tarutung – Pancur Napitu melakukan mogok kerja, Senin (4/11). Hal ini
mengundang keprihatinan Kapolres Taput AKBP IKG Wijatmika SIk.
Kapolres Taput mengatakan, jalan ini sebenarnya sudah layak dijadikan
kolam ikan oleh karena tingkat kerusakan strukturnya yang sudah parah.
Kondisi kerusakan jalan inilah yang menyebabkan pihaknya sangat mengerti
dan paham alasan para supir angkot untuk melakukan aksi mogok.
“Demi kepentingan bersama, maka saya (Kapolres, red) merasa harus
turun tangan dan mendorong Pemkab dan anggota DPRD untuk membuat surat
kepada Pemerintah Provinsi dan Pusat agar segera ditindak lanjuti. Kita
juga merasa bangga dengan pers yang sampai saat ini setia mendampingi
kita di lapangan, dan sangat mengharapkan pers juga turut mendesak agar
jalinsum sepanjang 4,6 km diperhatikan dan segera diperbaiki,” ujar
Kapolres.
Kedatangan Kapolres didampingi Kasat Intel, AKP Irianto, Kasat Lantas
AKP Marajohan Siahaan ke lokasi jalinsum rusak ini serta Kepala Dinas
PUK Ir Anggiat Rajagukguk, Kadis Perhubungan Manerep Manalu, juga
Anggota DPRD Taput mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi Jalan
Lintas Sumatera ini.
DPRD Taput, Dorgis Hutagalung didampingi rekannya Ottonyer
Simanjuntak mengatakan, harus ada penanggulangan perbaikan awal terlebih
dahulu. Agar para supir angkot dapat bekerja sebagaimana mestinya.
SUpir Patungan
Sementara itu Kadis PU Taput Ir Anggiat Rajagukguk mewakili
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara mengatakan, pemerintah siap membantu
pemerintah provinsi dan saya sudah menginstruksikan kepada anggota saya
untuk menurunkan alat berat dan material demi membantu masyarakat agar
jalinsum ini dapat diperbaiki secepatnya.
“Sudah kita instruksikan kepada anggota agar menurunkan alat berat
dan material untuk membantu perbaikan jalinsum. Walaupun, bukan menjadi
porsi pekerjaan kit. Tapi, demi masyarakat Tapanuli Utara kita siap
melakukan apapun”. Tukasnya.
Sementara Charles Silaban Ketua Kesatuan Supir Angkutan Umum (KSAU)
Tapanuli Utara menyampaikan, apabila pemerintah tidak mampu memperbaiki
jalinsum ini, kami akan tetap mogok untuk tidak menambang. Dan kami siap
untuk patungan sebesar Rp 5000, dalam membantu pemerintah.
“Kesatuaan Supir Angkot Umum KSAU, sangat berharap agar dapat bisa
beroperasi secepat mungkin. Kami supir siap patungan Rp. 5000 untuk
memperbaiki jalinsum tersebut, karena Supir juga manusia. Mudah mudahan
pemerintah juga dapat merasakan apa yang kami alami ini, jangan semua
perbaikan jalan dijadikan ajang politik bagi kalangan masyarakat. Dan
meminta kepada perwakilan balai jalan besar nasional untuk
mengerjakannya secara cepat. Jangan hanya janji janji saja, realita yang
kami inginkan,” katanya.
Pantauan Orbit di lokasi, keprihatinan atas kondisi kerusakan
jalinsum ini juga mengundang simpati berbagai pihak dan masyarakat.
Dewan Pimpinan Kabupaten Masyarakat Pancasila Indonesia (DPK MPI) Kab.
Taput, Oktoberto Daniel Sihombing juga Kepala Desa Sangkaran, Uli Basa
Hutapea mengungkapkan bahwa masyarakat dan supir angkot sudah tidak
sabar lagi, karena kondisi ini sudah berlarut larut. (Od-Rin)
Sumber :
Harian Orbit